Olobu Subingo ∣∣•  Ini adalah cerita seorang pemuda kampung yang bermimpi dapat merubah nasib keluarga lewat usaha dan doa, bukan butuh pengakuan dari orang lain tapi hanya sekedar menjalani hidup dengan baik
SMKUBD

Terlahir Dari Keluarga Sederhana

Waktu itu bulan ke 9 tahun hijriah tanggal 2 bertepatan 23 Januari 1996 lahirlah saya dari seorang wanita pilihan, beliau tak berpangkat dan tak berlabel gelar yang umum dipakai orang-orang berpendidikan tinggi.

Seorang Ayah yang juga tak berpendidikan tinggi, jangankan pendidikan tinggi. Sekolah Dasar pun beliau tak pernah menerima ijazah karena memang tak menyelesaikannya

Kehidupan keluarga baru yang serba berkecukupan membuat saya hidup sedari kecil sangat terbatas dari berbagai sisi, namun kedua ibu dan ayah selalu memberikan yang terbaik dari apa yang mereka miliki untuk menghidupi anak sulungnya

Diberi makan yang halal dari hasil keringat Ayah yang bekerja serabutan sana dan sini, beliau paham betul tanggung jawabnya sebagai seorang kepala keluarga yang harus menghidupi anak dan istrinya

Masa kecil yang hidup dan menumpang di rumah milik saudara kandung Ayah adalah masa awal mencari khidir, umur yang sangat kecil saya harus belajar hidup sederhana dan berusaha sedini mungkin memahami betapa kehidupan dunia sangatlah kejam bagi mereka orang kecil dan terpinggirkan

Keterbatasan pangan pun seringkali dialami, masa pertumbuhan bayi yang seyogyanya mendapatkan susu formula. Tidak dengan saya diwaktu kecil, bubur tepung beras yang digiling sendiri dan air teh atau air rebusan beras adalah sajian masa bayi saya

Pemenuhan daging dari tangkapan burung sejenis burung weris yang banyak ditemukan di sawah, Ayah bekerja pada pamannya dan diberi upah untuk membajak sawah orang lain dengan mesin traktor, sehingga pada sela-sela waktu bekerja dapat memasang perangkap burung untuk kebutuhan protein anaknya

Saya hanyalah anak buruh tani miskin yang bermimpi dapat menjadi 'orang' dikehidupan mendatang, belajar arti kehidupan sedini mungkin tak pernah salah bagi siapa pun